Anirban Lahiri mengalami nasib buruk pada putaran kedua LIV Golf Korea Selatan di Jack Nicklaus Golf Club, Incheon. Saat bermain di hole kesembilan, pukulan approach-nya yang sempurna mengarah langsung ke bendera, namun malah memantul keras dan meluncur melewati green sebelum akhirnya mendarat di air. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai tenis menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS GRAIN.
Insiden tak terduga ini membuatnya harus menerima skor double-bogey 6. Momen tersebut menjadi titik balik yang merusak performanya. Sebelumnya, Lahiri sedang dalam momentum positif dengan tiga birdie beruntun dari hole keenam hingga kedelapan. Namun, pantulan nahas di hole kesembilan mengubah segalanya, baik secara skor maupun mental.
“Benar-benar tidak beruntung. Pukulan itu seharusnya mendarat dekat hole, tapi golf memang kadang kejam,” ujar Lahiri setelah ronde. Insiden ini menjadi bukti betapa faktor keberuntungan juga berperan besar dalam olahraga golf.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Runtuhnya Performa di Sembilan Hole Terakhir
Dampak psikologis dari insiden hole kesembilan terlihat jelas dalam permainan Lahiri di hole-hole berikutnya. Ia mengalami triple-bogey 7 di hole ke-10 dan double-bogey 6 di hole ke-12. Dalam waktu empat hole saja, skornya melorot dari under-par menjadi 7-over par.
Padahal di putaran pertama, Lahiri menunjukkan permainan solid dengan skor 70. Keruntuhan di hari kedua ini membuatnya terjun bebas ke dasar klasemen sementara dengan total skor 9-over par.
“Mental saya terganggu setelah hole kesembilan. Saya kehilangan ritme dan tidak bisa memulihkan permainan,” akui pegolf berusia 36 tahun tersebut. Performanya yang tidak konsisten menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya ketahanan mental di lapangan.
Baca Juga: Mantan Pegolf LIV Eugenio Chacarra Menangkan Gelar Eropa Pertamanya
DeChambeau Memimpin dengan Keunggulan Nyaman
Sementara Lahiri berjuang, Bryson DeChambeau justru menunjukkan dominasi dengan skor 66 di putaran kedua. The Scientist kini memimpin sementara dengan keunggulan empat pukulan atas Richard Bland (69).
DeChambeau mencatat tujuh birdie dengan hanya satu bogey, menunjukkan konsistensi permainan dari tee ke green. “Saya merasa sangat nyaman dengan semua aspek permainan saya,” kata DeChambeau yang berpotensi besar meraih gelar LIV Golf keduanya musim ini.
Di posisi ketiga, terdapat trio pemain yang unggul tujuh pukulan dari DeChambeau, termasuk Dustin Johnson. Kompetisi ketat diperkirakan akan terjadi di putaran final untuk memperebutkan posisi runner-up.
Evaluasi dan Harapan untuk Putaran Final
Dengan skor 79 di putaran kedua, Lahiri kini berada di posisi kedua terakhir klasemen. Tantangan terbesarnya di hari terakhir adalah memulihkan kepercayaan diri dan menyelesaikan turnamen dengan skor yang lebih baik.
“Besok adalah hari baru. Saya akan mencoba melupakan hari ini dan bermain lebih agresif,” tekad Lahiri. Meski kecil peluangnya untuk bangkit, performa di putaran final tetap penting untuk mempersiapkan turnamen berikutnya.
Bagi DeChambeau, tantangannya adalah mempertahankan fokus untuk mengamankan kemenangan. Sementara bagi penonton, mereka berharap bisa menyaksikan drama golf yang lebih seru di hari terakhir LIV Golf Korea Selatan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olah raga terupdate lainnya hanya dengan klik sportsgrain.com.