Liga Voli dan Basket Korea Ikut Berduka atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air

Bagikan

Kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada 29 Desember 2024 di Muan International Airport, Korea Selatan, juga membuat Liga Voli dan Basket Korea ikut berduka.

Liga Voli dan Basket Korea Ikut Berduka atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air

​Insiden tragis ini mengakibatkan sejumlah besar korban jiwa, dengan laporan resmi menyebutkan bahwa 179 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.​ Kejadian ini sangat memilukan dan menciptakan kesedihan mendalam di seluruh negeri, tidak hanya di kalangan keluarga korban tetapi juga di seluruh masyarakat.

Dalam suasana berduka ini, berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas olahraga, mengungkapkan rasa simpati dan dukacita mereka atas tragedi yang terjadi. Liga Voli dan Liga Basket Korea Selatan khususnya, telah mengeluarkan pernyataan dukacita serta melakukan beberapa aksi untuk menghormati para korban kecelakaan ini.

Berikut di bawah ini akan membahas sampai tuntas tentang Liga Voli dan Basket Korea yang ikut berduka atas kecelakaan Pesawat Jeju Air ini.

Latar Belakang Kecelakaan

Kecelakaan pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 merupakan salah satu tragedi paling buruk dalam sejarah penerbangan Korea Selatan. Pesawat yang berjenis Boeing 737-800 itu terbang dari Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand menuju Muan International Airport.

Pada pukul 09:03 waktu setempat, pesawat ini mengaku mengalami kesulitan teknik yang serius, tepat sebelum mendarat. Masalah yang terjadi khususnya terkait dengan sistem pendaratan, dimana roda pesawat tidak berhasil terbuka saat pendekatan mendarat.

Sebelum terjadi kecelakaan, pilot melaporkan kepada kontrol lalu lintas udara bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan terkait sistem roda pendaratan. Data awal yang dikumpulkan mengindikasikan bahwa saat pesawat mencoba untuk mendarat, tampak tidak ada roda pendaratan yang terbuka.

Dengan situasi yang semakin mendesak, pesawat akhirnya mendarat secara keras tanpa roda terbuka. Akibatnya, pesawat meluncur di sepanjang landasan, menabrak dinding beton di tepi landasan, dan mengakibatkan kebakaran besar yang menghancurkan pesawat dan semua isinya.

Kondisi cuaca di Muan pada saat itu sangat baik, tidak ada hujan maupun kabut yang dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan selain masalah teknis yang dialami pesawat.

Dari laporan saksi mata di sekitar lokasi kejadian, banyak yang menggambarkan momen dramatis ketika pesawat itu mendekati landasan. Namun, apa yang terjadi selanjutnya adalah pemandangan yang mengerikan dan sulit dilupakan, dengan api yang membara dan asap hitam yang mengepul ke langit.

Baca Juga: Manchester United Wajib Menang Saat Berhadapan dengan Newcastle

Dampak Kecelakaan Terhadap Korban

Liga Voli dan Basket Korea Berduka

Dari insiden yang memilukan ini, jumlah korban jiwa mencapai angka yang mengejutkan, yaitu 179 orang. Dalam rincian tersebut, terdapat 175 penumpang dan 4 anggota kru. Tragisnya, hanya dua orang yang berhasil selamat, keduanya merupakan anggota kru yang berhasil dievakuasi sebelum api melahap sisa-sisa pesawat. Proses penyelamatan dan identifikasi jenazah berlangsung dengan cepat, namun penuh tantangan.

Di lokasi kejadian, tim penyelamat segera diaktifkan untuk melakukan operasi penyelamatan dan pencarian. Dalam kondisi yang sangat sulit, banyak tubuh korban yang hancur akibat dampak dari kecelakaan. Hingga saat ini, hanya 146 korban yang berhasil diidentifikasi.

Proses identifikasi lanjutan dilakukan melalui pengumpulan DNA dan sidik jari untuk memastikan bahwa semua korban dapat diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga mereka.

Kejadian ini tidak hanya meninggalkan dampak emosional bagi keluarga yang harus berurusan dengan kehilangan yang mendalam. Tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar akan keselamatan penerbangan secara umum di Korea Selatan.

Di tempat kejadian, banyak keluarga berduka yang menunggu informasi tentang orang-orang terkasih mereka. Duka menyelimuti seluruh negara saat berita tentang kecelakaan ini menyebar, menyatukan masyarakat dalam rasa kehilangan dan empati.

Reaksi Komunitas Olahraga

Kecelakaan pesawat Jeju Air memang menciptakan guncangan tidak hanya bagi dunia penerbangan, tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat di Korea Selatan, termasuk komunitas olahraga. Rangkaian aksi dilakukan oleh berbagai organisasi olahraga untuk menghormati para korban. Liga Voli dan Liga Basket Korea Selatan, sebagai dua liga olahraga terkemuka, mengeluarkan pernyataan dukacita secara resmi kepada keluarga korban dan masyarakat yang berduka.

Liga Voli Korea Selatan mengadakan upacara hening sebelum setiap pertandingan yang dijadwalkan setelah kecelakaan. Dalam upacara tersebut, para pemain, pelatih, dan penggemar berkumpul untuk mengenang para korban kecelakaan pesawat. Saling berbagi rasa duka dan harapan agar keselamatan penerbangan selalu menjadi prioritas.

Liga ini juga menunda beberapa pertandingan untuk memberi waktu bagi semua pihak untuk berkabung dan tidak melanjutkan aktivitas olahraga seperti biasa.

Demikian pula dengan Liga Basket Korea, yang juga melakukan pendekatan serupa. Liga tersebut tidak hanya meneruskan pernyataan dukacita melalui media sosial. Tetapi juga mengubah jadwal pertandingan mereka untuk memberikan kesempatan bagi para pemain dan penggemar berkumpul dalam suasana berempati dan saling mendukung. Semua siaran langsung di televisi beralih untuk memberikan update berita terkini mengenai dekapan tragedi tersebut. Menunjukkan bahwa keselamatan masyarakat dan solidaritas dalam masa krisis sangat diutamakan.

Penanganan Situasi oleh Pemerintah dan Otoritas Penerbangan

Respon dari pemerintah Korea Selatan dan otoritas penerbangan setelah kecelakaan ini sangat cepat. Dalam hitungan jam setelah kecelakaan, sebuah tim investigasi yang terdiri dari para ahli ditugaskan untuk menyelidiki penyebab pasti dari insiden tragis ini.

Penyelidikan tidak hanya melibatkan otoritas setempat tetapi juga termasuk pihak dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS untuk memberikan perspektif luar. Berbagai sumber daya dikerahkan untuk menangani situasi darurat, termasuk pemadam kebakaran dan tim penyelamatan yang bekerja tanpa lelah di lokasi kejadian. Untuk mencari korban yang mungkin masih terjebak dalam puing-puing.

Sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah, Presiden Choi Sang-mok mengumumkan bahwa periode berkabung nasional akan dijalankan selama tujuh hari. Selama periode ini, bendera negara akan dikibarkan setengah tiang, dan upacara peringatan diadakan di berbagai daerah untuk menghormati para korban.

Dalam pernyataannya, Presiden menekankan bahwa transparansi dalam proses investigasi akan menjadi keutamaan, dan meminta evaluasi menyeluruh terhadap semua armada pesawat, terutama tipe Boeing 737-800 yang terlibat dalam insiden ini.

Pemerintah juga berjanji untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang mengarungi bencana ini, membentuk badan khusus. Untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban dan mendukung proses pemulihan bagi mereka yang terluka. Semua perhatian dialihkan untuk memastikan bahwa langkah-langkah diambil. Untuk memperbaiki sistem yang ada agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Harapan untuk Keselamatan Penerbangan di Masa Depan

Kecelakaan ini menciptakan kesadaran akan betapa pentingnya keselamatan dalam industri penerbangan. Ini merupakan pengingat bahwa meskipun negara memiliki standar keselamatan yang tinggi, tetap ada ruang untuk evaluasi dan perbaikan.

Investigasi yang sedang berlangsung akan berusaha mengungkap penyebab di balik malfungsi sistem pendaratan yang berujung pada tragedi ini. Proses ini melibatkan analisis mendalam dan pengujian peralatan, serta pemeriksaan kondisi fisik pesawat.

Jeju Air, selaku maskapai penerbangan yang terlibat dalam insiden ini, telah menyatakan kesedihan mereka atas insiden ini dan berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dalam investigasi.

Boeing sebagai produsen pesawat juga berperan aktif dalam menangani bencana ini, menawarkan dukungan teknis. Memastikan bahwa semua pesawat yang dioperasikan di seluruh dunia diselidiki untuk mencegah kejadian serupa.

Harapan yang paling besar adalah agar kejadian tragis ini menjadi titik balik dalam perbaikan keselamatan penerbangan di seluruh dunia. Konferensi internasional diharapkan diadakan untuk membahas praktik terbaik, teknologi baru, dan prosedur keselamatan yang harus diterapkan oleh semua pihak terkait.

Hal ini tidak hanya mencakup otoritas penerbangan, tetapi juga maskapai dan teknisi yang bertanggung jawab atas keselamatan dalam penerbangan. Ketahui lebih banyak informasi seperti Liga Voli dan Basket Korea yang ikut Berduka ini hanya dengan mengklik link SPORT GLOBAL ini.